Tuesday, April 21, 2009

Hidup Ini Terlalu Singkat Untuk Membenci

Kehidupan bagaikan sebuah pentas yang pelakonnya terdiri dari diri kita sendiri...
Kita bagaikan sekawan camar yang terbang bebas menghampar ke laut, masih mencari destinasi dan arah yang saya kira masih belum kita semua temui...
Dalam perjalanan menuju ke destinasi yang sehingga kini belum kita ketahui, pati suka dan dukalah teman yang paling setia menguji segala ketabahan dan kekuatan mental mahupun fizikal kita ini...
Kita pasti ditemani keluarga yang saya rasa menjadi nadi utama perjalanan kita...
Kadang-kadang, konflik berlaku tetapi semua itu tidak mampu memadamkan segala rasa kasih dan sayang antara kita...
Sementara masa masih ada untuk kita menatap satu-persatu wajah ahli keluarga kita di muka bumi ini, tataplah...
Sementara ruang masih memberi kesempatan untuk kita saling bergurau mesra sesama ahli keluarga kita di muka bumi ini, berguraulah sepuasnya...
Kerna esok mungkin kita tidak akan dapat lagi mendengar hela nafas mereka,
Kita tidak akan dapat lagi mendengar hilai tawa,
Kita tidak akan dapat lagi menikmati saat bermanja,
Jika ajal dan maut bagaikan bercerita tentang mereka,
Hanya takdir penentu segala...

Dalam perjalanan itu juga, akan ada insan yang datang sebagai teman...
Tidak kurang juga sebagai musuh...
Namun semua itu lumrah kehidupan,
Bukan semua orang suka akan kita, bukan semua orang benci akan kita...
Tapi kehidupan ini rasaku terlalu singkat untuk membenci...
Sempurnakah kita untuk menilai insan lain yang juga generasi Nabi Adam dan Hawa sebagai jelek,
Sempurnakah kita untuk menilai insan lain yang juga Umat Nabi Muhammad S.A.W sebagai pelik,
Kerna Tuhan Maha Adil...
Mungkin kita terperangkap dengan bayangan kita yang hanya bersandarkan kepada aspek fizikal semata-mata,
Seolah-olah dunia ini kita yang punya,
Namun tanpa kita sedari, kita hanya terperangkap dalam dimensi kealpaan dan ketandusan akal fikiran dan hati yang berpaksikan SYAITAN....

Apa2pun, kita sedar dunia hanyalah sekadar pinjaman,
Jadi cubalah sedaya upaya kita untuk menghargai setiap detik kita menghamba diri di dunia ini...
Akhir kata, hayatilah lirik dua lagu yang saya kira amat bermakna dalam hidup saya...

Dato' Siti Nurhaliza-Kurniaan Dalam Samaran

Kiambang hanyut ke muara
Perahu pulang ke penambang
Lambat laun kan bersua
Biarpun di gulung gelombang

Dugaan yang tak di sangka
Perpisahan yang dipaksa
Kurniaan yang dalam samaran
Itu yang ku harapkan

Berpijak pada bumi nyata
Bak miniti jambatan bara
Jalan yang mana harus kami lalui
Jalan lurus mereka halangi

Kita dibiar terapung
Di awangan cinta
Diperbudak-budakkan saja
bagaikan boneka cinta

Kerana kebangsawanan
Dan sandiwara mereka
Dua hati menjadi beku
Rela dilempar ke gurun debu
Walau apa hadapi bersama
Demi cinta...oh...
Cinta kita...

NORA-Secebis Harapan

Tika keheningan aku bagai dibuai
Dinginnya malam yang panjang
Tika kegelapan sayu unggas berdendang
Mengubat hati yang rawan
Bagaikan dinginnya malam yang suram
Begitulah diriku diibaratkan

Dalam kesamaran ku rempuhi ranjau
Biarpun payah ku teruskan
Siapa memandang tidakkan ku hirau
Biarpun pedih ku tahankan
Jamahlah bintang
Beri daku sinaran
Semoga hati ku cekal

Akan ku teruskan walau harus ditelan
Seribu nista di tangan

Terbanglah hai unggas bebas di awan
Agar kan tercapai sinar gemerlapan

Tuhan ku inginkan secebis harapan
Hanya padamu ku serahkan
Apakah kan ada ketulusan jiwa
Yang menilai ku seadanya

Tuhan ku inginkan secebis harapan
Hanya padamu ku serahkan

Tuhan ku inginkan secebis harapan
Ku pasrah padamu Tuhan
Tuhan......

Amin...

No comments: